Ospek Fakultas Seram? Masa sih
OPERA BUDAYA - ospek fakultas paling santuy
Kebanyakan mahasiswa baru takut dengan ospek fakultasnya sendiri. Hal tersebut terjadi karena banyak berita simpang siur mengenai seramnya ospek fakultas. Namun, sepertinya itu tidak berlaku bagi ospek Fakultas Ilmu Bodor Budaya. Berkebalikan dengan berita simpang siur yang menyebar, justru faktanya ospek FIB Unpad yang hanya dilaksanakan tiga hari, dinilai menarik.
Selama tiga hari, mahasiswa baru FIB diberikan wawasan baru mengenai lingkungan fakultas, HIMA (Himpunan Mahasiswa), dan komunitas. Jadi mahasiswa baru diharapkan untuk mengikuti serangkaian kegiatan ospek. Dibandingkan ospek universitas, ospek FIB ini kebanyakan mengharuskan mahasiswa baru hanya duduk dan menonton pengisi acara selama tiga hari kegiatan. Opera Budaya juga mengharuskan mahasiswa baru untuk datang pagi sekali sekitar pukul 05.00-05.30 di titik yang telah ditentukan.
Hari pertama mahasiswa diharuskan menggunakan atribut SMA yaitu putih-abu, name tag, sabuk, dan tas hitam. Mahasiswa baru FIB juga diharuskan untuk masuk grup LINE yang telah disiapkan oleh panitia ospek yang menjadi PK (Pendamping Kelompok) selama ospek. Di grup LINE ini pula para PK membagikan informasi mengenai kegiatan ospek selama tiga hari.
Kegiatan inti pada hari pertama diawali dengan sidang senat dan pengisian KRS (Kartu Rencana Studi). Mahasiswa baru nantinya akan dibimbing untuk memasuki kelas-kelas yang telah ditentukan sesuai jurusan untuk menandatangani KRS. KRS ini harus telah diisi sebelumnya, dengan membuka PauS masing-masing dan memilih mata kuliah untuk satu semester. Setelahnya, mahasiswa baru dibimbing kembali untuk memasuki gedung PSBJ (Pusat Studi Bahasa Jepang) dengan jalur mengelilingi lingkungan FIB untuk memperkenalkan wilayah-wilayah FIB. Di gedung PSBJ ini mahasiswa baru menghabiskan waktu hingga sekitar pukul empat sore dengan mendengarkan dan menonton pemaparan para pengisi acara.
Hari kedua mahasiswa menggunakan atribut batik dengan rok/celana bahan hitam. Kegiatan pada hari kedua ini hanya berfokus di Gedung PSBJ saja karena mahasiswa baru hanya diminta untuk memperhatikan dan mendengarkan pemaparan materi dari para pengisi acara. Selama kegiatan kita tidak diperbolehkan untuk menggunakan smartphone, ini juga berlaku di hari pertama. Hal ini dilakukan mungkin agar mahasiswa baru bisa fokus terhadap pemaparan para pengisi acara. Di hari kedua ini, salah satu pengisi acara yang paling melekat di ingatan adalah penulis sastra karena disini beliau memaparkan banyak sekali wawasan mengenai Bahasa Indonesia yang jarang diketahui orang-orang.
Hari ketiga mahasiswa baru menggunakan atribut kaos hitam dan celana hitam. Sama seperti hari kedua, kegiatan hari ketiga juga hanya berfokus untuk memperhatikan pengisi acara. Kegiatan hari ketiga diisi dengan guest star Aaron Ashab dan juga penampilan bakat dari setiap kelompok. Selain itu, stand-stand komunitas dan Hima juga telah disiapkan sehingga pada saat pulang mahasiswa baru bisa mengunjungi stand-stand tersebut.
Hal yang paling menonjol ospek Opera Budaya dengan ospek lainnya adalah tidak adanya perpeloncoan dan senioritas. Panitia ospek benar-benar membuat suasana ospek yang nyaman. Koordinator lapangan hanya berteriak supaya mahasiswa baru teratur barisannya tidak ada teriakan untuk memarahi mahasiswa baru. Setiap paginya, mahasiswa baru juga mendapatkan seruan semangat sampai gombalan-gombalan cringe dari divisi kandaya yang ada dari titik pertemuan sampai ke FIB kemudian ketika akan pulang mahasiswa baru akan melihat panitia yang menggunakan beraneka ragam kostum untuk membuat mahasiswa lebih bersemangat mengikuti kegiatan keesokan harinya.
Komentar
Posting Komentar