Pengalaman Ramadhan Mahasiswa Unpad

Bulan Ramadhan merupakan waktu dimana umat muslim melakukan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Momen di bulan Ramadhan ini menjadi suatu hal yang dinantikan para umat muslim. Apalagi, momen pada saat menantikan suara adzan magrib bersama keluarga di hari pertama bulan Ramadhan. Rasanya menyenangkan untuk hanya membayangkan menyiapkan meja makan bersama ibu dan menikmati semangkuk kolak bersama keluarga.

Namun, tentunya tidak semua orang bisa melakukan beberapa hal tersebut ketika Ramadhan menyapa, salah satunya untuk orang-orang berstatus mahasiswa perantau. Mungkin rasanya akan kurang jika tidak membahas mengenai pengalaman selama ramadhan dalam series perkuliahan di Unpad ini. Oleh karena itu, tema yang akan dibahas kali ini merupakan pengalaman di bulan Ramadhan saat menjadi mahasiswa Unpad.


Kita perlu berbalik ke momen di tahun 2019 untuk mengingat kembali pengalaman pertama dan terakhir berpuasa dengan status mahasiswa perantau. [*Yap, terakhir karena setelah itu Covid-19 menyerang :"D*]. Ada beberapa pertanyaan yang akan dibahas kali ini:


  1. Apakah sulit menghadapi ramadhan jauh dari orang tua?

Jawabannya bisa jadi sulit dan bisa jadi tidak. Mungkin rasa sulit ini akan dihadapi pada hari-hari pertama Ramadhan dan di akhir menjelang perkuliahan akhir semester. Pada awal Ramadhan, kesulitan yang dihadapi adalah menyiapkan atau mencari makanan serba sendiri. Sedangkan, pada minggu terakhir ramadhan menjelang akhir semester rasa sulit itu muncul akibat rasa malas bangun sahur. Mungkin, jika di rumah ada mama yang selalu memaksa dan mengomel jika kita tidak bangun atau makan saat sahur, namun saat menjadi mahasiswa perantau kita harus melawan rasa malas itu sendiri dan menanggung semua kemungkinan terburuk tanpa adanya orang untuk dimintai bantuan.


  1. Bagaimana mempersiapkan makan untuk sahur saat itu?

Ada tiga pilihan untuk pertanyaan ini. Pertama, dengan cara memasak masakan instan atau masakan simpel saat sahur. Dari pengalaman 3 tahun kebelakang, cara ini hanya bertahan di 3 hari pertama Ramadhan bagi mahasiswa baru. Hal ini dikarenakan masih ada rasa excited menghadapi ramadhan seorang diri dan belum adanya pengalaman mengenai cara yang lebih mudah untuk mempersiapkan sahur.


Cara kedua yaitu membeli makanan saat buka puasa dan menghangatkannya saat sahur. Sejujurnya, cara ini yang paling sering dilakukan setelah tiga hari puasa berlalu. Hal ini dikarenakan tidak semua kos memiliki dapur umum dan tidak semua orang membawa alat masak ke kosan mereka. Belum lagi, keharusan mengantri untuk memasak karena penghuni lain pun juga mempersiapkan sahur di dapur umum. Alasan tersebut yang memunculkan adanya ide untuk cara kedua ini saat tahun 2019 lalu.


Pilihan terakhir yaitu memesan makanan atau membeli makanan di warung atau kedai terdekat. Cara ini didapat setelah melihat kakak tingkat semester lima yang menghuni kamar sebelah. Saat itu tidak pernah terpikirkan bahwa akan ada kedai-kedai kecil di sekitar kosan yang buka pada waktu sahur. Namun, ternyata pikiran itu dibantah oleh kakak tingkat tersebut saat dia bilang bahwa kedai-kedai di sekitaran kos Unpad memang sering buka saat sahur dan menyediakan sistem open order di malam sebelumnya. Itu berarti para mahasiswa bisa memesan makanan untuk sahur di hari sebelumnya dan makanan akan diantar tepat waktu karena adanya sistem tersebut. Sebenarnya, saat itu sempat terpikir untuk memesan makanan melalui aplikasi berwarna hijau dengan logo bulat, namun jika memikirkan antrian restoran yang dipesan membuat ragu kembali untuk meng klik tanda order karena takut-takut makanan datang ketika waktu sahur habis. 

  1. Bagaimana jadwal kuliah saat bulan Ramadhan? Apakah berubah?

Jadwal kuliah sendiri tentu nya berubah karena menyesuaikan dengan waktu berbuka dan sahur. Jika tidak salah mengingat jadwal diundur sekitar 15 menit lebih lambat dari biasanya. Namun, sepertinya ini tergantung jurusan yang kalian tempati.


  1. Apa hal menarik yang ada saat Bulan Ramadhan di Unpad?

Ada dua hal yang dinilai menarik dan yang paling diingat, meskipun sepertinya bagi orang-orang ini adalah hal biasa. Namun, tentu saja ini akan menjadi hal menarik bagi orang-orang yang mengalaminya untuk pertama kali.


Hal menarik pertama adalah adanya pembagian takjil gratis di MRU (Masjid Raya Unpad). Untuk beberapa orang mungkin ini hal yang biasa, namun bagi seseorang yang pertama kali melihatnya secara langsung akan terasa berbeda. MRU pasti akan ramai saat menjelang buka puasa. Banyak mahasiswa yang ikut berbuka puasa bersama di basement MRU dan melakukan shalat berjamaah dan tarawih di MRU.


Hal menarik kedua adalah adanya stand-stand makanan di Bale Pabukon. Ini menjadi salah satu tempat untuk menghabiskan waktu menunggu datangnya adzan magrib. Bale Pabukon sendiri terletak di seberang halte Unpad. Saat  bulan Ramadhan, arus lalu lintas di sekitar sana lebih ramai daripada hari biasa. Bisa dibayangkan bukan betapa ramainya kendaraan saat Ramadhan tahun 2019, jika mengingat bahwa jalanan Jatinangor di sekitar Gerlam (Gerbang Lama) Unpad sudah ramai di hari biasa.


Sejauh ini dari banyak momen di tahun 2019, momen di bulan Ramadhan merupakan salah satu momen yang paling berkesan saat menjadi mahasiswa Unpad. Banyak pelajaran yang bisa didapat di bulan ini bagi mahasiswa baru yang pertama kali merasakan dalam hal mengurus segala sesuatu sendiri.


Komentar

Postingan Populer