Sedikit Lebih Mengenal Sastra Inggris
Apa yang terlintas ketika mendengar mahasiswa program studi sastra inggris?
Orang-orang sering menyimpulkan bahwa mahasiswa sastra inggris identik dengan pembelajaran grammar dan speaking. Hal ini juga yang membuat mahasiswa sastra inggris kerap mendengar kalimat "Wah jago dong bahasa inggrisnya". Kemudian, pertanyaan seperti "Kenapa pilih sastra inggris?" dan "Apa bedanya sama les?" pasti sering diajukan orang-orang, dan biasanya sang mahasiswa merasa lelah untuk menjelaskan setiap kali pertanyaan tersebut terlontar. Materi yang dipelajari ketika les bahasa inggris memang dipelajari juga oleh mahasiswa sastra inggris. Namun, perlu diketahui bahwa cakupan materi saat les bahasa inggris merupakan sebagian kecil materi yang dipelajari di mata kuliah prodi sasing saat semester satu.
Lalu apa saja yang dipelajari?
Pada kesempatan kali ini, Naladhipa telah merangkum dua mata kuliah pilihan favorit kami yang dipelajri di Sastra Inggris. Dua mata kuliah ini memang tidak bisa menggambarkan keseluruhan materi yang dipelajari selama empat tahun oleh mahasiswa sasing. Namun, dua mata kuliah ini cukup menggambarkan materi dua pengutamaan (pengutamaan sastra dan pengutamaan linguistik) yang ada di sastra inggris.
Pragmatic (pragmatik)
Pragmatik merupakan salah satu cabang ilmu linguistik. Mata kuliah ini biasanya ditawarkan pada mahasiswa pengutamaan linguistik semester atas (di unpad sendiri ditawarkan saat semester 5). Pada mata kuliah ini, kami dilatih untuk bisa memahami makna bahasa yang digunakan pada saat berkomunikasi. Secara singkatnya, pragmatik mempelajari maksud dibalik ucapan atau tuturan seseorang. Mata kuliah ini terdiri dari berbagai materi yang bisa menimbulkan hate and love relationship ketika mempelajarinya. Hal ini dikarenakan materi ini mampu membuat kepala pening sebab kita dituntut untuk bisa menginterpretasikan makna ucapan atau ujaran-ujaran orang-orang, namun hal itu juga yang membuatnya menarik untuk dipelajari lebih dalam. Ada beberapa materi yang akan dipelajari di pragmatik, seperti speech act, politeness dan impoliteness strategies, prinsip kerja sama, face threatening act (FTA), dan sebagainya. Materi-materi pragmatik ini sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan secara tidak langsung kita bisa mempelajari bagaimana cara mengujarkan tuturan yang lebih baik pada saat berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda dan dalam situasi yang berbeda pula.
Yuk kenalan dengan mata kuliah favorit Naladipha lainnya! Nama matakuliah ini adalah American Literature. Yup, kami juga mempelajari American Literature, lho. Bukan hanya English Literature. Selain karena senang membaca (yang membuat kami sangat senang ketika diberi tugas membaca karya-karya sastra) dosen pengampu mata kuliah ini sangat baik:D (serius, kami ga boong🙏) beliau membuat setiap pertemuan menyenangkan walaupun pembelajaran dilakukan secara daring. (Karena kasus covid-19)
Mungkin sebagian asumsi ketika mendengar American Literature yaitu; belajar apa, sih? Bakal baca karya sastra terus? Memangnya apa pentingnya?
American Literature memang menitik beratkan mahasiswa untuk selalu membaca. Setiap minggunya terdapat beberapa karya sastra yang harus dibaca dan nantinya mahasiswa membuat laporan baca untuk setiap karya sastra tersebut. Memang terdengar melelahkan jika tidak suka membaca tetapi kegiatan ini menyenang kok.
Kenapa? Karena kami dibawa untuk mengetahui bagaimana sejarah Amerika dan karya sastranya. Bagaimana seorang penulis menuangkan pemikirannya, apa yang mempengaruhi penulis tersebut menulis karya menggunakan teknik tertentu dan sebagainya.
Mata Kuliah ini menjelaskan dari awal sekali. Yup, bahkan dari masa kolonial :D karena mempunyai sangkut paut dengan kerajaan Inggris maka kami juga mempelajari mengenai kerajaan Inggris. (Seru bukan?) Periode dalam American Literature ini ada Periode kolonial, the romantic period, etc. Kemudian selain mempelajari American Literature dari karya sastra novel, kami pun menonton beberapa film yang nantinya ditugaskan untuk dianalisis!
Kapan lagi tugas kuliahnya nonton film xD
Pentingnya mempelajari American Literature untuk mengetahui bagaimana realitas yang terjadi pada zaman itu. Penulis karya sastra Amerika menurut kami, banyak yang realistis dan sadar akan kondisi yang mereka alami. Kami ingat sekali ketika membaca karya Ralph Ellison yang berjudul Invisible Man. Bagaimana perbedaan perlakuan yang dialami oleh kulit hitam dengan kulit putih. Kulit hitam yang diperlakukan layaknya binatang dengan gamblang dijelaskan sehingga pembaca akan merasakan seperti ada di sana. Selain itu, kami juga menjadi lebih aware dan juga mengerti dengan betapa salahnya perbudakan.
Dalam karya sastra lain yang kami suka dari American Literature adalah The Scarlet Letter karya Nathaniel Hawthorne. Karya sastra tersebut menjelaskan bagaimana pelaku adultery dihakimi oleh masyarakat dan sangat dipandang perilaku tercela. Bahkan, mengharuskan menggunakan gaun yang terdapat huruf A dengan warna merah untuk menandakan bahwa orang tersebut telah melakukan adultery.
Let's wrap it up! Sastra Inggris dan les bahasa Inggris sangatlah berbeda jauh. Jadi, asumsi masyarakat mengenai jurusan kami adalah salah besar. Kami mempelajari linguistik dan juga sastra. Mata kuliah linguistik seperti pragmatik mempelajari bagaimana suatu tuturan serta konteksnya dapat memberikan efek kepada penutur sedangkan untuk mata kuliah pengutamaan sastra contohnya American Literature yang cenderung realis sehingga membuat pembaca lebih paham akan kondisi masyarakat pada zaman itu.
Komentar
Posting Komentar